BAB I
PEMBAHASAN
- Latar belakang
Pada akhir Perang Dunia II,
Amerika Serikat dan Uni Soviet muncul sebagai dua kekuatan super.
Menurut Matloff, "Perang Dunia II merupakan perubahan mendasar dalam
keseimbangan kekuatan internasional, ketika sebuah strategi koalisi demi
kemenangan tidak memberi solusi asli atau besar apapun". Sebagian besar
Eropa telah dibagi oleh pendudukan Nazi dan kedua kekuatan super ini bertugas
untuk menciptakan pemerintahan-pemerintahan baru di negara-negara Eropa. Telah
disetujui bahwa pemilihan umum bebas akan dilaksanakan, tetapi Uni Soviet tidak
segera melaksanakannya. Ketidakpatuhan Soviet dalam mengadakan pemilu bebas di
negara-negara Eropa bekas perang menciptakan hubungan yang menegang dengan
Amerika Serikat.
Menurut Kissinger, "Ketegangan dengan dunia luar
melekat secara alami dengan filosofi komunis dan, di atas segalanya, sistem
Soviet dijalankan secara doometsik. Sehingga permusuhan Uni Soviet dengan dunia
luar adalah upaya untuk mendorong hubungan internasional ke dalam ritme dalam
negerinya". Hubungan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat terus tegang
dan Truman merasa ketegangan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet adalah
kontes antara yang baik dan yang buruk, tidak ada hubungannya dengan lingkup
pengaruh politik.
B.
Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat disimpulkan dalam
rumusan masalah sebagai berikut:
a.
Bagai mana Penyebab
terjadinya perang dingin antara Amerika dan uni soviet?
b.
Apa Dampak dari perang
dingin?
c.
Bagai mana Akhir dari perang dingin antara
Amerika dan uni soviet?
- Tujuan
Dari rumusan masalah diatas
dapat disimpulkan kedalam tujuan penulis dalam membuat makalah ini sebagai
berikut:
a.
Mengetahui mengapa
terjadinya perang dingin antara Amerika dan uni soviet!
b.
Dapat mengetahui apa dampak
dari perang dingin terhadap dunia!
c.
Mengetahui bagai mana perang
dining dapat berakir!
- Manfaat
Dari pernyataan diatas dalam
tujuan penulis makalah dapat berharap mendapat manfaat sebagai berikut:
a.
Agar dapat memahami mengapa
terjadinya perang dingin tersebut.
b.
Dapat menguasai dengan baik
masalah perang dingin yang terjadi antara Amerika dan uni soviet.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
Hubungan luar negeri AMERIKA Serikat (AS) dengan
negara-negara bekas sekutunya serta musuhnya pada pasca Perang Duma II ditandai
dengan upaya diplomatik untuk meningkatkan hegemoni AS di seruh dunia. Masa
akhir Perang Dunia II ditandai dengan perang dingin (cold war) antara AS
bersama sekutu-sekutunya disatu pihak dengan Uni Soviet bersama
sekutii-sekuunya di pihak lain.
Sebenarnya menurut
sejarawan, perang dingin antara AS dan Uni Soviet sudah berlangsung sejak
tampilnya komunisme sebagai penguasa di Uni Soviet tahun 1917. Akhir Perang
Dunia II (PD II) tanda-tanda perang dingin antara kedua kubu tersebut sangat
jelas.
Penyebab langsungnya adalah perpecahan dalam
aliansi antara Uni Soviet, AS dan Inggeris. Mereka tidak sepakat mengenai
penyelesaian masalah rekonstruksi negara-negara yang dikalahkan dalam perang,
upaya memelihara ketertiban dan keamanan dunia, dan masalah penangamm perubahan
sosial ekonomi yang diakibatkan oleh PD E. Ternyata aliansi antara Uni Soviet
dan AS selama berlangsungnya perang hanya bersifat semu belaka yang didasarkan
atas kepentingan bersama untuk menghadapi negara-negara Axis (Jernian,Italia
dan Jepang). Selama berlangsungnya perang, tidak terdapat kesepakatan bulat di
antara mereka mengenai isu-isu jangka panjang serta penyelesaian perbedaan
pendapat di antara keduanya.
Beberapa sejarawan berpendapat bahwa perang
dingin sebenarnya tidak akan berkembang menjadi ketegangan internasional
apabila Presiden Roosevelt tidak meningal dunia (April 1945) sebelum PD II
berakhir, sehingga dia mampu menyelesaikan masalah-misalah akhir perang dan
masa transisi untuk menciptakan perdamaian. Penggantinya tidak memiliki konsep
yang sama mengenai tujuan dan kepentingan AS dalam urusan diplomatik dengan Uni
Soviet. Mereka berniat membatasi kekuatan Rusia sambil memperluas pengaruh AS
sesuai dengan kepentingan tradisionalnya
Presiden Harry S Truman, pengganti Roosevelt,
memperlihatkan sikap yang tegas terhadap Uni Soviet selama Konferensi Postdam
(Juli 1945) dan menginginkan dijatuhkannya bom atom terhadap Jepang untuk
mengakhiri perang. Tujuannya adalah untuk meneruskan politik luar negeri AS
sebagai selalu terbuka (open door). Sikap AS yang curiga terhadap Uni
Soviet juga diperlihatkan oleh Menlu James Byrnes yang pada tanggal 28 Juli
1945 menyatakan bahwa Jepang perlu dikalahkan oleh AS sebelum Uni Soviet mampu
melakukannya sehingga dia 114
memperoleh dominasi di Asia-Pasifik,
Dijatuhkannya bom atom di Jepang adalah dalam rangka membatasi pengaruh Uni
Soviet di Asia Pasifik serta Eropa Timur. Konfernsi Postdam dan cara mengakhiri
PD II merupakan fase awal meletusnya perang dingin antara kedua belah pihak.
Dalam Konferensi Postdam, AS mulai menaruh curiga
terhadap kebijaksanaan luar negeri Soviet atas Horgaria, Rumania dan Bulgaria.
KeQurigaan AS terhadap kebijaksanaan Soviet tersebut dijawab oleh Stalin bahwa
negara-negara Barat telah melakukan eksploitasi di Italia dan Yunani, sedangkan
Soviet tidak memiliki
kepentingan apapun atas daerah tersebut.
Presiden Truman bersama delegasinya menyatakan bahwa pembagian daerah pengaruh
di Eropa akan menciptakan konflik baru di kawasan Balkan (Eropa Tenggara) dan
cepat atau lambat konflik tersebut dapat menyebar Ice selutuh Eropa. AS
menginginkan agar perairan Eropa diinternasionalisasi sehingga Uni Soviet tidak
memiliki hak apapun atas perairan Dardanela, perairan strategis di Balkan yang
memisahkan Turki dan Yunani.
Ketidaksetujuan AS terhadap
pembagian Eropa ke dalam daerah pengaruh ternyata tidak berlaku dalam kasus
pembagian Jerman sebagai daerah pendudukan. Dalam pembagian Jerman menjadi zone
AS, Inggeris, Perancis dan Uni Soviet terlihat adanya konflik kepentingan.
Misalnya Uni Soviet masih menginginkan peralatan industri yang diduduki
negara-negara Barat. Sedangkan negara-negara Barat menginginkan sumber daya
alam yang terdapat dalam daerah pendudukan Uni Soviet. Dalam Konferensi
Postdam, pembagian daerah pengaruh tersebut telah memperlihatkan konflik
kepentingan di antara mereka.
Dijatuhkannya bom atom di
Hiroshima telah menimbulkan konflik dalam pemenntahan AS. Menteri Perang AS,
Stimson, menyatakan bahwa dijatuhkannya bom atom atas Hiroshima dapat mendorong
Uni Soviet untuk mengembangkan bom yang sama untuk kepentingan politiknya di
daratan Asia. Kekhawatiran Stimson tersebut kemudian dibicarakan dalam Kabinet
Truman dan diputuskan untuk mengadakan negosiasi dengan Uni Soviet mengenai
pembagian informasi tentang tenaga atom dan cara mengontrol pengembangannya.
Namun demikian, tidak diperoleh keputusan yang pasti sebelum AS menghadiri
Konferensi London bulan September 1945.
Dalam Konferensi London perbedaan
kepentingan politik masing-masing negara semakin menajam. Uni Soviet misalnya
mengkritik kebijaksanaan AS atas pendudukannya di Jepang. Delegasi AS, yang
dipimpin oleh menlu Byrnes mengatakan bahwa pendudukan Jepang 115
dimaksudkan
untuk membuat negara tersebut dapat berpartisipasi dalam memutuskan perdamaian.
Kemenangan bagi kita merupakan kesempatan bagi negara-negara kecil
berpartisipasi dalam membuat keputusan damai. Sikap AS tersebut telah mendorong
Uni Soviet meninjau kembali politik luar negerinya
Dalam pandangan menlu Byrnes,
Uni Soviet semakin menanamkan pengaruhnya di Eropa Timur. Semakin lama Uni
Soviet menguasai negara-negara kecil Eropa Timur maka semakin kecil kesempatan
bagi mereka untuk berpartisipasi dalam perdamaian internasional. Kenyataan
menunjukkan bahwa Uni Soviet telah membentuk fakta dagiing dengaii
negara-negara Eropa Timur yang tentu saja akan berakibat pada terancamnya
perdagangan Barat serta terbentuknya blok rubel (mata uang Rusia). Untuk
mcrintangi dominasi Uni Soviet di kawasn tersebut maka negara-negara kecil di
Eropa Timur perlu diikat dalam perjanjian bersama dengan negara-negara Sekutu.
Perjanjian tersebut harus menbatalkan kesepakatan yang telah ditandatangani
dengan Uni Soviet. Sikap AS tersebut tentu saja merupakan ancaman terhadap
hegemoni Uni Soviet di Eropa Timur.
AS dan negara-negara pemenang
PerangDunia II menghadiri Konferensi Paris yang berlangsung cukup lama antara
April - Desember 1946. Dalam konferensi tersebut menlu Byines mengusulkan
kemungkinan dibentuknya perjanjian keamanan empat besar, AS, Uni Soviet,
Inggeris dan Perancis untuk mencegah bangkitnya kembali Jerman scbagai negara
yang memiliki angkatan bersenjata besar, serta perlunya peran PBB dalam
mengontrol tenaga atom.
Suasana sekitar konferensi
sebenarnya lebih banyak berkaitan dengan masalah hubungan antara AS dan Uni
Soviet. Dalam bulan Januari 1914, misalnya AS dan Inggeris menaruh perhatian
pada keluhan Iran mengenai rencana Soviet mendirikan negara setelit Ajerbaizan
yang berbatasan dengan Iran utara. Inggeris dan AS serta US memiliki
kepentingan yang besar terhadap number minyak bumi yang terdapat di kawasan
Asia Tengah yang berbatasan langsung dengan Iran dan Azerbaijan. Oleh karena
itu, AS sangat menaruh perhatian besar dalam masalah tersebut.
Inggeris sebagai sekutu AS menunjukkan sikap
yang sama untuk menentang kehadiran Uni Soviet di Asis Tengah. Churchill, pada
bulan Maret } 946 yang berpidato di Fulton, Missouri, AS, menuduh Soviet
sebagai negara " thai besi" sambil nenyatakan bahwa AS diberikan hak
oleh Tuhan untuk memonopoli bom atom untuk mencegah dommasi komunis atau fasis
serta sistem totaliter yang akan mengancam negara-negara demokrasi. Churchil
melihat bahwa Eropa telah terbelah dua yang dipisahkan melalui garis yang
ditarik dan Stettin di Laut Bakik hingga ke 116
Trieste di Laut
Adriatik. Di sebelah Barat garis terebut terdapat negara-negara demokrasi bebas
dan di sebelah timur terdapat negara-negara komunis dan totaliter yang akan
mengancam demokrasi.
Menghadapi tuduhan tersebut, pemimpin
Uni Soviet, Stalin, menolak bekerjasama lebih lanjut dalam rekonstruksi Jerman.
Negara-negara yang menguasai Jerman gagal meny-epakati terbentuknya kesatuan
ekonomi di daerah pendudukan Jerman. Konferensi Paris tahun 1946 tidak banyak
menghasilkan keputusan mengenai masalah hubungan internasional antara
negara-negara Barat dan Timur. Amerika Serikat tetap menyesalkan keputusan Uni
Soviet untuk mengikat negara-negara Eropa Timur dalam aliansi dagang yang
dipimpin oleh Uni Soviet. Di mata diplomat AS, Konferensi Paris tahun 1946
malah telah memperkukuh perbatasan antara negara-negara berpaham demokrasi dengan
negara-negara pengakut ideologi komunis yang mulai ditanamkan oleh Uni Soviet.
- Penyebab terjadinya perang dingin
Pasca PD II terjadilah perebutan
pengaruh antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet yang melahirkan Perang Dingin
(Cold War) yang disebut juga sebagai ‘perang urat syaraf’. Perang Dingin adalah
suasana internasional yang penuh ketegangan dan bermusuhan akibat konflik
ideologi antara Blok Barat (liberal kapitalis) pimpinan Amerika Serikat dan
Blok Timur (sosialis komunis) pimpinan Uni Soviet yang berkembang setelah
Perang Dunia II berakhir.
sehabis Perang Dunia II sangat luas
dan kompleks, baik menyangkut aspek politik, ekonomi, sosial, maupun
kebudayaan. Amerika Serikat dan Uni Soviet yang berperan besar dalam mengakhiri
Perang Dunia II tampil sebagai kekuatan dunia. Karena merasa paling kuat dalam
segala hal, kedua negara itu saling berusaha memperluas pengaruh ke seluruh
negara di dunia. Tujuannya adalah mereka ingin menjadi nomor satu dan menjadi
penguasa tunggal dunia. Untuk tujuan tersebut, mereka melakukan segala hal,
tetapi keduanya belum pernah secara langsung berhadapan dalam perang terbuka.
Persaingan dua kekuatan adidaya dunia tersebut menimbulkan Perang Dingin.
Secara umum, Perang Dingin terjadi
akibat dipicu oleh hal-hal sebagai berikut.
Perbedaan dan Pertentangan Ideologi Amerika Serikat
adalah negara yang berideologi liberal kapitalis, sedangkan Uni Soviet adalah
negara yang berideologi sosialis komunis. Sejak awal kelahirannya, paham
sosialis komunis memang tidak sejalan dengan paham liberal kapitalis. Bahkan,
kelahiran sosialis komunis memang dipicu adanya liberal kapitalis yang pada
waktu itu bertindak sewenang-wenang. Akibat perbedaan ideologi, setelah musuh
bersama (Jerman) dapat mereka lenyapkan dalam Perang Dunia II, pertentangan
ideologi kembali terjadi. Akibatnya, kedua kekuatan adidaya tersebut berusaha
saling mengalahkan. Salah satu caranya adalah memengaruhi negara-negara lain
untuk bergabung dalam kelompoknya. Oleh karena itu, dunia ini akhirnya
seolah-olah terbagi menjadi Blok Barat yang berpaham liberal kapitalis dengan
Amerika Serikat sebagai pemimpinnya, dan Blok Timur yang berpaham sosialis
komunis dengan Uni Soviet sebagai pemimpinnya.
Perebutan Dominasi Kepemimpinan.
Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berusaha menjadi pemimpin dunia. Mereka
memimpikan dapat berkuasa dan memimpin dunia seperti masa kejayaan Inggris dan
Prancis pada masa imperialis kuno. Namun, kekuasaan yang biasanya dilakukan
pada masa imperialis kuno sekarang sudah tidak mereka lakukan lagi. Amerika
Serikat dan Uni Soviet berusaha menjadi pemimpin dunia dengan cara baru,
misalnya dengan kekuatan ekonominya. Dengan demikian, Amerika Serikat dan Uni
Soviet tampil sebagai imperialis muda. Amerika Serikat dengan kekuatan
ekonominya berusaha memengaruhi negara-negara lain khususnya yang baru merdeka
dengan paket bantuan ekonomi. Pemerintah Amerika Serikat beranggapan bahwa
negara yang rakyatnya hidup makmur dapat menjadi tempat pemasaran hasil
industrinya. Selain itu, rakyat yang hidupnya telah makmur juga akan menjauhkan
dari pengaruh sosialis komunis. Hanya kemiskinan yang menjadi ladang subur bagi
perkembangan sosialis komunis. Sedangkan Uni Soviet yang mempunyai kekuatan
ekonomi, tetapi tidak sebesar Amerika Serikat juga berusaha membentengi negara-negara
yang telah mendapat pengaruhnya. Paket bantuan ekonomi Uni Soviet juga
diberikan guna memperbaiki keadaan ekonomi negara-negara tersebut. Selain itu,
Uni Soviet juga berusaha mendekati rakyat yang sedang melakukan perjuangan
nasionalnya dengan mengirimkan para tenaga ahli dan juga berbagai peralatan militer.
Setelah
Perang Dunia II, Uni Soviet dan Amerika
Serikat menjadi dua adidaya dunia. Perang Dingin merupakan
periode ketegangan dan persaingan antara Soviet dan AS. Akan tetapi, tentara
Amerika dan Soviet tidak pernah bertemu secara langsung dalam medan perang,
namun bertempur secara tidak langsung, seperti dalam Perang Korea (1950-an)
dan Perang Vietnam (1950-an-1970-an). Kedua
perang tersebut merupakan perang antara pemerintah Utara yang komunis (didukung
oleh Soviet dan Republik Rakyat Tiongkok), dan
pemerintahan Selatan yang dibantu oleh AS. Perang Korea berakhir dengan
pembagian Korea, sementara perang Vietnam dimenangkan oleh Vietnam Komunis
setelah AS mundur dari Vietnam. Selain itu, salah satu konflik penting pada
masa ini adalah Krisis Rudal Kubapada tahun 1962. Selama krisis
ini, AS dan Uni Soviet berada pada posisi yang sangat dekat untuk saling
menyerang dengan senjata nuklir.
Pada masa
Perang Dingin, pemerintah mencoba mencari orang yang diduga sebagai Komunis.
Orang yang diduga komunis akan kehilangan pekerjaan, masuk penjara, atau bakan
terbunuh. Banyak aktor dan pengarang yang masuk ke daftar hitam. Peristiwa ini
disebut sebagai "Red Scare".
Perlombaan
senjata juga berlangsung antara Amerika Serikat dengan Soviet. Amerika Serikat
banyak menghabiskan dana untuk proyek-proyek pertahanan. Selain perlombaan
senjata, perlombaan luar angkasa juga berlangsung. Perlombaan ini dimulai
ketika Soviet meluncurkan Sputnik pada tahun 1957. Dalam beberapa tahun, baik AS
maupun Soviet telah meluncurkan satelit, dan juga mengirimkan hewan dan manusia
ke luar angkasa. Pada tahun 1969, Apollo 11 berhasil
mendaratkan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin di Bulan.
Kebijakan
luar negeri Amerika Serikat berubah pada tahun 1970-an ketika AS meninggalkan
Vietnam dan Richard Nixon mengundurkan diri
karena skandal Watergate. Pada tahun 1970-an dan
1980-an, AS memiliki kebijakan "detente" (mengurangi ketegangan)
dengan Uni Soviet. Di bawah kepemimpinan Nixon dan Reagan,
Amerika Serikat mengirimkan tentara dan uang ke negara-negara Amerika Latinagar
mereka tidak menjadi komunis. Pada masa ini pula, ekonomi menderita karena AS
tidak memproduksi barang sebanyak dahulu, dan karena beberapa negara di Timur Tengah melakukan
embargo minyak.
- Dampak perang dingin
Dampak Perang Dingin Bagi
Indonesia Dan Dunia Dampak perebutan pengaruh antara Amerika Serikat
dengan Uni Soviet tampak pada:
a.Bidang Politik
Amerika Serikat berusaha
menjadikan negara-negara yang sedangberkembang menjadi negara demokrasi agar hak asasi manusia dapat dijamin.
Bagi negara-negara yang sebelumnya kalah seperti Jerman dan Jepang berkembang
pula kapitalisme selain demokrasi. Negara-negara tersebut dapat
sehaluan dengan AS dan merupakan negara pengaruhnya.
Uni Soviet dengan
paham sosialis-kominunis mendengungkan pembangunan negara dengan
Rencana Lima Tahun. Cara tersebut dilakukan dengan ditaktor bukan liberal. Bagi
negara satelit (dibawah pengaruh) Uni Soviet yang melakukan penyimpangan akan
ditindak keras oleh US seperti contohnya Polandia dan Hongaria. Demi
kepentingan politik, ekonomi, dan militer kedua negara adikuasa tersebut
menjalankan politik pecah belah sehingga beberapa negara menjadi terpecah
seperti Korea, Vietnam, dan Jerman.
b. Bidang Ekonomi
AS sebagai negara kreditor terbesar memberikan
pinjaman atau bantuan ekonomi kepada negara-negara yang sedang berkembang
berupa Marshall Plan. AS juga memberikan bantuan ”Grants in Aid” yaitu bantuan ekonomi dengan kewajiban
mengembalikan berupa dollar atau dengan membeli barang-barang Amerika Serikat.
Bagi negara-negara di Asia Presiden Truman mengeluarkan “The Four Points
Program for the Economic Development in Asia” berupa teknik dalam wujud
perlengkapan-perlengkapan ekonomis atau bantuan kredit yang berasal dari sektor
swasta di Amerika Serikat yang disalurkan oleh pemerintah kepada negara-negara
yang sedang berkembang.
Dengan adanya perang dingin ini maka berbagai
bentuk kerjasama yang saling menguntungkan antara Eropa Timur dan Eropa Barat
tidak dapat terjalin. Kegiatan tersebut terhambat karena negara-negara Eropa
merasa kawatir jika suatu saat wilayahnya akan dijadikan sasaran adu kekuatan
oleh kedua negara adikuasa tersebut. Dampaknya perekonomian antara blok barat
(negara-negara Eropa Barat) dan blok timur (negara-negara Eropa Timur) tidak
seimbang dimana negara-negara blok barat jauh lebih maju daripada blok timur.
c.Bidang Militer
Perebutan pengaruh antara AS dan US dalam
pakta pertahanan. Negara-negara barat membentuk North Atlantic Treaty Organization (NATO) tahun 1949
sebagai suatu organisasi pertahanan. Bila salah satu anggotanya diserang maka
dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Awalnya bermarkas di Paris tetapi
kemudian Perancis keluar karena mengganggap NATO didominasi oleh AS dan
markasnya berpindah di Brussel. Hubungan Perancis dengan Uni Soviet dan RRC
jauh lebih baik jika dibandingkan hubungan dengan negara Barat lainnya meskipun
Perancis tidak menjadi anggota Blok Timur.
Di Asia Tenggara dibentuk South
East Asia Treaty Organization (SEATO) thun 1954 atas dasar South
East Asia Collective Defence Treaty. Anggota utamanya adalah
negara-negara barat sementara negara-negara di Asia Tenggara seperti Indonesia
justru tidak ikut serta. Pakta pertahanan tersebut ditujukan terhadap komunis
di Asia Tenggara khususnya di Vietnam. SEATO bubar pada tahun 1975.
Sementara Uni Soviet dengan negara-negara
blok Timur membentuk Pakta Warsawa (1955) atas dasar “Pact of Mutuaal
Assistance and Unified Command”. Di Asia Tenggara Uni Soviet memberikan bantuan
peralatan militer dan teknisi kepada Vietnam yang akhirnya dapat mendesak
Amerika Serikat keluar dari negara tersebut(1975).
d. Bidang Ruang Angkasa
Perang Dingin antara Amerika Serikat dan
Uni Soviet membawa pengaruh terhadap penjelajahan ruang angkasa. Amerika
Serikat dan Uni Soviet saling
berebut menguasai ruang angkasa karena dunia dirasa terlalu sempit untuk
diperebutkan.
·
Berawal dari upaya Uni Soviet meluncurkan pesawat
Sputnik I dan Sputnik II yang ditandingi AS dengan meluncurkan pesawat Explorer
I dan Explorer II, Discovere dan Vanguard.
·
Diikuti dengan usaha Uni Soviet untuk mendaratkan
Lunik di bulan serta astronot pertamanya Yuri Gagarin dengan pesawat Vostok I
yang berhasil mengitari bumi selama 108 menit. Sementara Amerika Serikat
mengirim astronot pertamanya yaitu Alan Bartlett Shepard yang berada di luar
angkasa selama 15 menit.
·
Uni Soviet menunjukkan kelebihannya dengan meluncurkan
Gherman Stepanovich Titov yang mengitari bumi selama 25 jam dengan Vostok II.
Disusul Amerika Serikat meluncurkan WSJohn H. Glenn dengan pesawat Friendship
VII yang berhasil mengitari bumi sebanyak 3 kali.
Dampak Perang Dingin bagi Indonesia :
·
Sistem politik-ekonomi Indonesia telah dibawa pada
arus komunisme-sosialisme pada masa Orde Lama. Sementara pada masa Orde baru
berkembang liberalisme-kapitalisme.
·
Pada masa akhir dua kepemimpinan di atas, Indonesia
mengambil keterpurukan ekonomi.
e. Bidang Sosial Budaya.
Menyebarnya
isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara langsung adanya
undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetujui peresmian
HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya
demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah.
f. Teknologi
Pada masa perang
dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat
sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang
besar demi kemajuan iptek di negara mereka. Pada periode ini tumbuh
disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di
negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau
komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional
pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional
untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan
produksi barang dengan skala yang besar.
dampak perang
dingin, dampak perang dingin bagi dunia, akibat perang dingin, sejarah perang
dingin, pengaruh perang dingin, dampak terjadinya perang dingin, perang dingin,
dampak dari perang dingin, akibat perang dingin bagi dunia, akibat terjadinya
perang dingin.
C. Akir dari perang dingin antara Amerika dan
Uni Soviet
Amerika
serikat dan Uni Soviet akirnya menyadari hubungan antar keduanya sudah sangat
panas. Oleh karena itu, mereka ingin mengurangi ketegangan yang ada sebelum
akirnya menyebabkan perang terbuka yang diperkirakan akan menghancurkan seluruh
dunia dengan adanya perang dunia III.
Sejak 1970-an
hubungan antar negara dunia mulai membaik dan ketegangan dalam perang dingin
mulai berkurang. Pengurangan ketegangan terhadap pihak yang bertikai tersebut
detente. Detente ditandai oleh peristiwa sebagai berikut:
·
Isu berlin baarat dapat diselesaikan dalam meja
perundingan tahun 1971
·
Ingris mulai bergabung dengan masyarakat ekonomi Eropa
·
Negara-negara Eropa mulai menjalin hubungan
diplomatik dengan RRC tahun 1973
·
Terjadi kesepakatan antara amerika serikat dan
Uni Soviet dengan ditanda tanganinya persetujuan SALT I ( strategic Arm Limited
Task) dan SALT II atau pembatasan persenjataan strategis.
Kondisi ekonomi
Uni Soviet tidak mengalami pertumbuhan, bahkan mengalami kemerosotan yang parah.
Sebagai idiologi, pada akirnya komunisme mulai mengalami kebangkrutan
diberbagai belahan dunia sejak tahun 1970-an. Berawal dari upaya Uni Soviet
untuk mengalihkan energi mereka untuk menyelesaikan permasalahan dalam negeri.
Adapun masalah
yang muncul di Uni Soviet antara lain ketidak puasan kelas meneganh dan
kelompok elit pemerintahan komunis itu sendiri, tekanan kelompok etnis
non-Rusia, koropsi yang timbul dikalangan partai dalam pemerintah, dana angaran
belanja yang difesit karena biaya pendudukan pasukan Uni Soviet di beberapa negara
Eropa timur, serta ketingalan teknologi dan peralatan industri sehinga
kapasitas produksi makanan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat menurun.
Perang dingin
akirnya berakir karena adanya tiga sebab
utama, pertama sampai 1980, 11% GNP Uni Soviet dibelanjakan untuk
kepentingan melitir. Uni Soviet mengalokasikan dana besar-besaran bagi negara
yang berada dibawah kekuasaanya agar negara tersebut tidak terlepas dari
kendalinya. Kedua pada tahun 1980,
harga minyak jatuh sehinga keadaan ekonomi Uni Soviet yang tidak stabil
benar-benar berhenti. Padahal sebelumnya Uni Soviet sangat tergantung dengan
ekspor minyaknya sementara pada tahun 1980 minyak tidak mampu membiayai perang
dingin.
Dampak lain
berupa muncul dari pemikiran cedikiawan yang memahami pandangan barat sehinga
mendorong munculnya keinginan seperti warga negara di negara-negara non
komunis. Dalam kondisi yang buruk, Mikhail Gorbachev ( 11 maret 1985) harus
memimpin Uni Soviet dengan tugasnya memperbaiki perekonomianya yang semakin
memburuk. Langkah yang diambilnya adalah dengan melakukan reformasi yang
dikenal dengan perestroika dan Glasnost
Perestroika
merupakan restrukturisasi ( penataan kembali struktur) yang sudah rusak.
Tujuanya guna mengatasi stragnasi untuk akselerasi (penyamanan) kemajuan sosial
ekonomi. Perestroika merupakan pengembangan menyeluruh dari demokrasi yang
diprakarsai massa. Jadi Perestrorika adalah langkah pembaharuan untuk
mempersatukan sosialisme dengan demokrasi memulai keterbukaan politik atau
Glasnost.
Kebijakan ini
memberi dampak yang tidak terduga sebelumnya, yaitu pertentangan sosial dalam
masyarat. Kelompok yang bersengketa antara lain kelompok monderat, konsveratif,
dan radikal. Kelompok moderat, adalah kelompok yang menyetujui reformasi tetapi
menjalan kan komunisme yang disempurnakan. Kelompok konsservatif adalah
kelompaok yang menantang reformasi dan ingin mempertahankan komunisme. Kelompok
radiakal, yaitu kelompok yang mendukung reformasi dan pengen sekali
meningalakan komunisme.
Pada tangal 19
Agustus 1991 Gennadi Yanayev ( pemimpin kelompok konservatif) meluncurkan
kudeta terhadap Gorbachev tapi upaya ini dapat digagalkan oleh Boris Yelstin (
kelompok radikal ) sehinga Gorbachev dapat diselamatkan dan nama yelstin mulai
melambung di pentas politik Uni Soviet. Yelstin tidak mampu membendung gelora
semangat perestroika dan Glasnost terbukti banyaknya negara bagian Uni Soviet
melepaskan diri dan menjadi negara merdeka sehinga runtuhlah Uni Soviet.
Uni Soviet mulai
mengurangi kekuatan senjatanya di Eropa timur seperti pada tahun 1989 Uni
Soviet menarik tentaranya dari afganistan. Akhirnya kekuasan komunis mulai
runtuh di negara-negara Eropa timur dimana jerman kembali bersatu.
Secara resmi Uni
Soviet dibubarkan pada 8 desember 1991 ditandai dengan penurunan bendera Uni
Soviet dan dikibarkanlah bendera Rusia. Rusia dan negara-negara bekas Uni
Soviet yang lain mulai muncul sebagai negara merdeka. Runtuhnya kekuatan Uni
Soviet Eropa timur mengakiri perang dingin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
sehabis Perang Dunia II sangat luas
dan kompleks, baik menyangkut aspek politik, ekonomi, sosial, maupun
kebudayaan. Amerika Serikat dan Uni Soviet yang berperan besar dalam mengakhiri
Perang Dunia II tampil sebagai kekuatan dunia. Karena merasa paling kuat dalam
segala hal, kedua negara itu saling berusaha memperluas pengaruh ke seluruh
negara di dunia. Tujuannya adalah mereka ingin menjadi nomor satu dan menjadi
penguasa tunggal dunia. Untuk tujuan tersebut, mereka melakukan segala hal,
tetapi keduanya belum pernah secara langsung berhadapan dalam perang terbuka.
Persaingan dua kekuatan adidaya dunia tersebut menimbulkan Perang Dingin.
Secara umum, Perang Dingin terjadi akibat dipicu oleh hal-hal sebagai berikut.
Perbedaan dan Pertentangan Ideologi
Amerika Serikat adalah negara yang berideologi liberal kapitalis, sedangkan Uni
Soviet adalah negara yang berideologi sosialis komunis. Sejak awal
kelahirannya, paham sosialis komunis memang tidak sejalan dengan paham liberal
kapitalis. Bahkan, kelahiran sosialis komunis memang dipicu adanya liberal
kapitalis yang pada waktu itu bertindak sewenang-wenang.
Dengan adanya perang dingin ini maka
berbagai bentuk kerjasama yang saling menguntungkan antara Eropa Timur dan
Eropa Barat tidak dapat terjalin. Kegiatan tersebut terhambat karena negara-negara
Eropa merasa kawatir jika suatu saat wilayahnya akan dijadikan sasaran adu
kekuatan oleh kedua negara adikuasa tersebut. Dampaknya perekonomian antara
blok barat (negara-negara Eropa Barat) dan blok timur (negara-negara Eropa
Timur) tidak seimbang dimana negara-negara blok barat jauh lebih maju daripada
blok timur.
Sistem politik-ekonomi Indonesia telah
dibawa pada arus komunisme-sosialisme pada masa Orde Lama. Sementara pada masa
Orde baru berkembang liberalisme-kapitalisme.
Amerika
serikat dan Uni Soviet akirnya menyadari hubungan antar keduanya sudah sangat
panas. Oleh karena itu, mereka ingin mengurangi ketegangan yang ada sebelum
akirnya menyebabkan perang terbuka yang diperkirakan akan menghancurkan seluruh
dunia dengan adanya perang dunia III.
Sejak 1970-an hubungan
antar negara dunia mulai membaik dan ketegangan dalam perang dingin mulai
berkurang. Pengurangan ketegangan terhadap pihak yang bertikai tersebut
detente.
Setelah keadaan Uni Soviet mulai kacau
dalam bidang ekonomi banyak komentar dan protes rakyat Uni Soviet sehinga
mempercayai pemimpin Gorbachev. Selama pemerintahan beliau dia mengubah politik
yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan rakyat Uni Soviet dan membuka
demokrasi dalam sistem komunis, ternyata membawa kehancuran terhadap Uni Soviet
itu sendiri karena banyak kubu yang pro dan kontra dari kebijakan Gorbachev itu
sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Krisnadi, IG. 2012.
Sejarah amerika serikat yogyakarta
ombak
DJAJA,
WAHJUDI. 2012 . SEJARAH EROPA dari Eropa
kuno hinga Eropa moderen.yogyakarta ombak
Internet
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/196110141986011-NANA_SUPRIATNA/Bangsa_Amerika/BAB_XI.Bangsa_Amerika.pdf
Hello Am Mrs, Morgan debra Am pemberi pinjaman pinjaman yang sah dan dapat diandalkan memberikan pinjaman
ReplyDeletepada syarat dan ketentuan yang jelas dan dimengerti pada tingkat bunga 2%. dari
$ 12.000 untuk $ 7.000.000 USD, Euro dan Pounds Hanya. Saya memberikan Kredit Usaha,
Pinjaman Pribadi, Pinjaman Mahasiswa, Kredit Mobil Dan Pinjaman Untuk Bayar Off Bills. jika Anda
membutuhkan pinjaman apa yang harus Anda lakukan adalah bagi Anda untuk menghubungi saya secara langsung
di: morgan debra 1986@gmail.com
Semoga Tuhan Memberkati.
Salam,
Mrs Morgan debra
Email: morgandebra1986@gmail.com
Catatan: Semua balasan harus kirim ke: morgandebra1986@gmail.com